Beranda | Artikel
Seri Mengenal Islam [3]
Minggu, 8 September 2019

Bismillah.

Merupakan sebuah kebahagiaan bagi seorang insan ketika Allah berikan kepadanya nikmat Islam. Sebab nikmat agama ini merupakan seutama-utama nikmat yang dengannya seorang hamba akan bisa selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah. Baiknya keislaman seorang hamba akan tampak ketika menghadapi 3 keadaan; apabila diberi nikmat dia akan bersyukur, apabila diberi cobaan atau musibah dia bersabar, dan apabila terjerumus dalam dosa dia beristighfar.

Para ulama mengatakan bahwa iman itu ada 2 bagian; sebagian berupa syukur dan sebagian lagi berupa sabar. Ketika mendapatkan nikmat orang beriman akan bersyukur kepada Allah. Hakikat syukur itu adalah mengakui di dalam hati bahwa nikmat datang dari Allah, memuji Allah dengan lisannya, dan menggunakan nikmat itu dalam ketaatan kepada-Nya. Adapun sabar adalah menghadapi musibah dengan tidak mengucapkan perkataan yang dibenci Allah, menahan anggota badan dari meluapkan kemarahan atau kekecewaan.

Ada lagi jenis kesabaran yang lebih tinggi yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya. Sabar dalam menjalankan puasa, sholat, berbakti kepada orang tua. Dan sabar pula dalam menghindarkan diri dari memakan harta haram, minuman dan makanan yang haram, atau mengucapkan dan melihat yang diharamkan. Sabar ini sanggatlah penting, sampai-sampai dikatakan oleh para ulama, “Sabar dalam iman seperti kepala dalam tubuh. Apabila terputus kepala maka tidak hidup lagi badan. Tidak ada iman pada diri orang yang tidak punya kesabaran.” Sebagaimana diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu.

Buah dari syukur adalah Allah akan menambahkan nikmat kepada kita. Selain itu dengan sebab iman dan syukur akan tertolak azab dan malapetaka. Allah berfirman (yang artinya), “Allah tidak akan mengazab kalian apabila kalian bersyukur dan tetap beriman.” (an-Nisaa’ : 147). Seorang hamba yang bersyukur kepada Allah akan selalu mengingat Allah. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah takutlah hatinya, apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah imannya, dan mereka itu bertawakal hanya kepada Rabbnya.” (al-Anfal : 2)

Dzikir kepada Allah merupakan sebab hidupnya hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya adalah seperti perumpamaan orang hidup dengan orang mati.” (HR. Bukhari). Orang yang ingat Allah akan merasa dirinya selalu diawasi oleh Allah. Orang yang ingat Allah akan selalu memohon pertolongan Allah dalam setiap urusan. Apabila kita keluar rumah, kita membaca doa ‘bismillahi tawakkaltu ‘alallahi laa haula wa laa quwwata illa billah’ yang artinya, “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bantuan dari Allah.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) dalam hadits itu juga disebutkan bahwa apabila seorang muslim membaca doa ini akan dikatakan kepadanya ‘Kamu akan diberi petunjuk, dicukupi, dan dijaga’ dan setan pun menyingkir pergi darinya. Subhanallah, doa yang ringkas tetapi sarat makna dan faidah!

Hal ini memberikan pelajaran kepada kita betapa indahnya ajaran Islam. Apabila kita benar-benar menjalankan ajaran agama ini niscaya Allah akan berikan kebaikan dan pahala serta Allah akan melindungi diri kita dari berbagai keburukan dan malapetaka. Kuncinya ada 3; apabila diberi nikmat harus bersyukur, apabila tertimpa musibah harus dihadapi dengan penuh kesabaran, dan apabila terlanjur berbuat dosa harus segera beristighfar. Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk mengamalkan apa-apa yang sudah kita ketahui. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Yogyakarta, 8 Muharram 1441 H


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/seri-mengenal-islam-3/